Minggu, 14 September 2008

Sejarah XII SMT 1 bab3

1. Pembrontakan PKI Madiun
Hasil perundingan Rcnvillc yang merugikan Indonesia berakibat jatiihnya Amir Syarifudin sebagai Perdana Menteri. Karenaia sebagai pemimpindelegasi Indonesia pada perundingan tersebut dianggap gaga., namun Amir Syarifudin sangatkecewaataskejatuhankabinerny;i sehingga ia menyusun kekuaran untuk menunjukkan sikap and pemerintah RI dengan membentuk FDR (Front Demokrasi Rakyat) pada canggal 26 Februari 1948 di kota Solo. FDR terdiri dari Parrai Sosialis, Partai Buruh, PKI dan SOBSI vang mengambil sikap oposisi terhadap (Cabinet Hatta, Tujuan dibentuk FDR. adalah merebut kekuasaan yangsah pemerintah dengan cara agitasi (ancaman), demonsrrasi dan tindakan keras lainnya seperti penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh yang tidak sepflham,
Kekuatan Amir Syarifudin semakin bertambah dengan kedatangan Muso dari Uni Soviet. Muso berusaha menarik simpati rakyat dengan propaganda "anit kolonialisme dan memuji paham komunis di Uni Soviet" dalam rangka mewujudkan ambisinya Muso mcngadu domba kekuatan TNI. Bahkan tanggal 18 September 1948 merebut kota Madiun di Jawa Tirnur dengan memprokJamirkan berdirinya negara "Republik Soviet Indonesia" Peristiwa ini dikenal sebagai pemberontakan PKI Madiun.
Pemerintah RI berrindak cepat dalam menurnpas pemberonrakan ini. Panglima Besar Jenderal Sudirman memerintahkan mengepung kota Madiun, ia memerintahkan Kolonel Gator Subroto 0awa Tengah) dan Kolonel Sungkono 0awa Timur) untuk memimpin operasi penumpasan yang dibantu juga oleh Pasukan Divisi III SilKvangi Jawa Barac. Pada tanggal 30 September 1948 pemberontakan dapat dipadamkan. Muso mati tertcmbak sedang Amir Syarifudin tertangkap dan dihukum mati. Pemberontakan praktis dapat dipadamkan namun bangsa Indonesia masih menghadapi pasukan Bclanda yang berusaha ingin menguasai Indonesia melalui tindakan Agresi Militer II.
a. Sebagai petunjuk Arab dan Alat Pemersatu
Nilai dan norrna sosial berfungsi sebagai pandu setiap warganya dalam menenrukan pilihan terhaclap jabatan dan peranan yang diemban. Hal itu dapat diketahui dari kecenderungan kebutuhan dan harapan akan hal-hal yang perlu mendapat prioritas untuk dipenuhi. Sclain itu, nilai dan norma sosial berfungsi sebagai pemersatu yang dapat mengumpulkan orang banyak dalam kelompok tertentu
b. Sebagai Benteng Perlindungan
Nilai dan norma sosial merupakan temapat perlindungan bagi pencintanya. Secara khusus yang merupakan benteng perlindungan hanyalah nilai-nilai sosial yang kita sebut sebagai nilai-nilai ind. Daya perlindungannya begitu besar sehingga para pencintanya bersedia berjuang mad-matian untuk mempertahankan nilai-nilai ind tersebut.
c. Sebagai Pendorong
Nilai dan norma sosial juga berfungsi sebagai aiat pendorong (motivasi) dan sekaligus menuntun
manusia untuk berbuar baik. Karena ada nilai sosial yang luhur, munculah harapan baik dalam diri
manusia.
Norma dan nilai pada dasarnya akan mengalami petrubahan atau pergeseran sesuai dengan
perubahan tuntutan kebutuhan rnasyarakat berkaitan dengan pengaturan perilaku warga masyarakat
untuk menciptakan tertib sosial. Adapun perubahan sosial tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1) Perubahan Struktur Pemerintahan
Perubahan struktur pemcrintahan dalam suatu negara sering kali berkelanjutan dengan perubahan sistem nilai dan norma dari pemerintah terdabulu kepada pemerintahan yang baru. Hal ini terjadi terutama apabila figur penguasa tcrdahulu mempunyai visi dan misi yang berbeda dengan figur pemeritahan yang barn
2) Perubahan Tingkat Peradaban
Cepat atau lambat setiap rnasyarakat tentu mengalami perubahan dan perkembangan. Dengan perubahan dan perkembangan ini berubah pula sistem budaya, sistem IPTEK berikut perubahan nilai dan sistem norma.
3) Perkembangan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi senangtiasa mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangan itu semata-mata adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja manusia. Konsekuensinya adalah munculnya perubahan-pembahan peraturan perundang-undangan.
4) Penemuan-penemuan Barn
Penemuan baru dapat berupa discover)' maupun invendon. Penemuan baru tersebut yang semakin banyak bermunculan akan melahirkan suatu bentuk penganturan dan perlindungan terhadap penemuan baru tersebut, seperti UU perlinduhgan Hak Cipta
5) Pengaruh Kebudayaan Asing
Dengan meiuasnya pergaulan antar manusia yang melintasi batas-batas negara telah mengakibarkan adanya keinginan-keinginan untuk mengadopsi budaya-budaya asing tertentu ke dalam budaya rnasyarakat, akibatnya sangat memungkinkan terjadinya perubahan nilai dan norma. 12. Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
Pemberontakan DI/TII berpusar di Jawa Barat dengan pemimpinnya Sekarmaji Kartosuwiryo. Pemberontakan ini muncul sebagai protes DI/TII terhadap perjanjian Renville antara Indonesia dan Belanda. Sesuai perjanjian Renville pasukan TNI harus hijrah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, namun Kattosuwiryo beserta pasukan Hisbullah dan Sabillah menolak, bahkan tanggal 17 Agusrus 1949 di Tasikrnalaya (fawa Barat) Kartosuwiryo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia dan menyatakan memberontak pada pemerintah RI,
Pemerintah pada mulanya menggunakan jalur diplomas! dalam menyclcsaikan pemberontakan ini, Pemimpin parrai Masyumi yaim Moh. Natsir membujuk Karrosuwiryo agar menghentikan aksinya narnun gagal. Pemcrimah akhirnya bertindak tegas dengan mclakukan operasi militer dengan siasar "pagar betis" yaitu dengan mengikutsertakan rakyat dan TNI untuk mempersempit wilayah basis DI/TII. Kemudian bafu dilaksanakan penumpasan. Dalam operasi pagar betis di Gunung Geber pemberontakan DI/TII dapat didesak dan banyak anggota yang menyerah. Pada tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo berhasi] ditangkap dan dijatuhi hukuman mad. Operasi ini berhasil berkat Divisi Siliwangi yaitu kompi C Batalyon 328 Kujang II.
DI/TII di Jawa Tengah
1)
2} 3)
Pada tanggal 23 Agustus 1949 di daerah Tegal, Amir Factah memproklamasikan berdkinya
Nil dan menyatakan bergabung dengan Kartosuwiryo. Melalui operasi Guntur 1954
pemerintah berhasil menumpas gerakan Amir Fattah.
Di daerah Kebumen di bawah pimpinan Mohammad Mahfu'ah Abdurahman atau Kyai
Somalangu.
Di daerah Magelang dan Kudus dilakukan olch Batalyon 426 bergabung dengan perusuh-
perusuh Merapi Merbabu Complek (MMC). Berhasil ditumpas melalui operasi Merdeka
Timur oleh Brigade Pragolo pimpinan Letkol. Soeharto pada tahun 1952. Pembersihan sisa-
sisa anggota DI/TII dilakukan oleh pasukan Banteng Raiders sehingga pada tahun 1954
Jawa Tengah bersih dari gerombolan DI/TII.
b. Di daerah Sulawesi Selatan di Bawah Pimpinan Kahar Muzakar
Pada bulan Agustus 1952 mereka melancarkan pemberontakan karena tidak terpenuhi tuntutanya yaitu agar seluruh anggota Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) dijadikan tentara APR1S (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Akibatnya Kahar Muzakar membentuk negera Islam Indonesia di Sulawesi Selatan dan menjadi bagian dari DI/TII.
c. DI/TII di Aceh
D1/T11 Aceh dipimpin oleg Daud Bcureuh. Pemberontakan ini muncul karena masalah otonomi daerah. Semula Aceh merupakan provinsi dengan status daerah istimewa dengan gubernur Dauh Beureh. Namun pemerintah RI menurunkan status daerah istimewa Aceh menjadi sebuah karesidenan dalam lingkup provinsi Sumatera Utara. Daud Beureuh kecewa tcrhadap keputusan pemerintah sehingga ia menyatakan mendukung herdirinya Nil Kartosuwiryo dan Aceh menjadi bagianya.
Untuk mengatasi pemberontakan ini, pemerintah menempuh jalur musyawarah yang diprakarsai Kolonel Yasin (Panglima Daerah Militer), Melalui "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh", pemberontakan DI/TII Aceh dapat diselesaikan dengan damai pada tanggal 17-28 Desember 1962. 13. Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
APRA dipimpin oleh kapten Raymond Westetling. Gerakan ini didalangi olch Bclanda dan berkedok kepercayaan rakyat akan datangnya Ratu Adil. Mereka mengajukan tuntutan agar diakui menjadi negara federal. Mereka bermaksud membunuh Menteri Pertahanan dan keamanan yaitu Sri Sulran Hamenkubuwonon IX, namun berkat APRIS pemberontakan di BVandung tersebut dapat digagalkan dan Wcsterling melarikan diri ke Malaya.
Setelah diselidiki ternyata dalang dari pemberontakan APRA adalah Sultan Hamid II, salah seorang menteri negara dalam kabinet RJS. Pada perisdwa tersebut pasukan Westerling telah membunuh perwira menengah yaitu Letkol Lembong 4. Pemberontakan Andi Aziz
Datangnya APRIS dari Jawa ke Makasar untuk rnenyelesaikan masalah KNIL, membuat Kapten Andi Azis dari pasukan KNIL merasa terdesak sehingga pada tanggal 5 April 1950 gerombolan Andi rnenycrang ke markas TNI di Makasar dan menduduki ternpat-tempat penting. Prajurit TNI ditwan termasuk Letkol AJ Mokoginta.
Karena ultimatum pcmerintah tidak diindahkan oleh Andi Azis maka dikirim pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kol.A.E Kawilarang pada tanggal 8 Agustus 1950. Keluarlah kesepekaran antara Mayor Jenderal Schelfelaar dengan Kol.A.E Kawilarang yaitu dihentikannya tembak menembak. Akhirnya Andi Azis tertangkap dan diadili di depart Mahkamah Militer dengan hukuman 15 tahun penjara.
Republik Maluku Selatan(RMS)
Pada tanggal 24 April 1950 Mr.Dr.Chistian Robert Steven Soumokil memproklamsikan berdirinya
RMS. Dalam mencari anggota RMS menggunakan cara teror, mengancam dan menghasut. Jalan
yang ditempuh pemerintah RI yaitu cara damai dan militer hingga RMS rerdesak. Soumokil melarikan
diri ke Belanda
Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau Perjuangan Rakyat Semesta
(PRRI/Permesta)
Beberapa Panglima Militer di Sumetera Barat rnendirikan Dewan Benteng sebagai wujud rasa tidak puas terhadap dana pembangunan di daerah yang dirasa kurang adil Letkol Ahmad Husain mengambil alih kekuasaan pemerintah setempat da pada tanggal 10 februari 1958 mereka memberikan ultima­tum pemerintah agar dalarn waktu 5x24 jam Kabinet Djuanda mundur.
Pada tanggal 12 februari 1958 A.H Nasution membekukan knmando daerah Sumatera di bawah KSAD. Pada tanggal 15 Februari 1958 Ahmad Husein rnemproklamasikan berdirinya PRRI/Permesta dengan perdana menteri Safrudin Prawinegara. Melalui operasi 17 Agustus pemerintah melancarkan operasi militer di Surnatera dan Operasi Sapta Marga untuk daerah Indonesia Timur. gerakan ini didukung oleh pibak asing terbukti dengan tertangkapnya pilot asing yaitu A.L Pope. G.30.S PKI
a. Persiapan Pemberontakan G 30 S /PKI
Seperti kica ketahui bersama bahwa pada masa demokrasi terpimpin PKI telah berhasil mendekati kekuasaan pemedntahan. PKI kemudian memnafaatkan kedekatannya dengan pemerintah (Soekarno) untuk mempengaruhi Presiden Soekarno agar dapat menyingkirkan dan melenyapkan lawan-lawan politiknya.
Peran PKI semakin kokoh setelah Presiden Soekarno menasakomisasi lembaga pemerintah. Untuk mereaJisaikan rencana tersebut PKI melakukan usaha-usaha sebagai berikut:
1) Merumuskan metode Kombinasi Tiga Bentuk Perjuangan (MKTBP) pada tahun 1954.
2) Memanipulasi pidato-pidato kenegaraan
a) Tahun 1960: Jalanya Revolusi Kita (Jarek)
b) Tahun 1961: Revolusi sosialisasi Indonesia PimpinanNasional (Rasopin)
c) Tahun 1962: Tahun Kemenangan (Takem)
d) Tahun 1963: Genta Suara Revolusi Indonesia (Gesuri)
e) , Tahun 1964: Tahu Vivere Pericoloso (Tavip)
f) Tahun 1965:Tahun berdiri diatas kaki sendiri (Takari)
3) Pembentukan Biro khusus di bawah pimpinan Syam Kamaruzaman dengan sasaran urama mengembangkan pengaruh dan ideologi PKi
4) Melaksanakan penyusupan ke jajaran ABR1, organisasi polirik, organisasi massa.
5) Menuntut dibentuknya angkatan V yang terdiri dari buruh dan tani yang diersenjatai.
6) Aksi fitnah terhadap TNI AD yang tidak loyal terhadap pemerintah dengan dokumen Gilchrist (Gilchirst adalah duta besar Inggris di Jakarta) yaitu dokumen yang seolah-olah rnenyebutkan adanya Dewan Jenderal yang bertugas menilal kebijakanaan polirik Presiden Soekarno
7) Melaksanakan LJhan kemiliteran di Lubang Buaya, P^ondok Gede, Jakarta sebagai langkah untuk persiapan merebut kekuasaan
b. Pelaksaaan Pemberontakan PKI
Setelah beberapa kali dilaksanakan rapat dari bulan Agustus hingga September 1965 PKI berhasil menyusun organisasi untuk melancarkan pemberontakan yaitu:
1) Pimpinan gerakan: D.N Aidit
2) Pimpinan pelaksana: Syam Kamaruzaman
3) Pimpinan Militer:
a) Letkol Infateri Untung
b) Kol.Inf.Larif
c) Mayor Udara Suryono
d) Brijend Suparjo
4) Pimpinan sipil: Syam dan Pono
5) Pimpinan Observasi: Bono alias Waluyo
Selanjutnya ditentukan hari dan jam pelaksanaan gerakan yaitu tanggal 30 September 1965 pukul 04.00 akan tctapi hari dan jam pelaksanaan getakan ini diubah menjadi tanggal 1 Oktober 1965 pukul 04.00 dini hari dan gerakan sepakat diberi nama Gerakan 30 September. Kesatuan-kesaman bersenjata yang ikut dalarn Gerakan 30 September dibagi menjadi:
1) Pasukan Pasopati dipimpin oleh Lettu Inf.Dul Arief dengan tugas menculik rujuh perwira
tinggi Angkatan Darat
2) Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi yang bertugas menguasai kota Jakarta
3) Pasukan Gato tkaca di bawah pimpinan Mayor Udara Gathot Soekakrisna befungsi sebagai
pasukan cadangan yang berkedudukan di Lubang Buaya.
Gerakan rniliter pada tanggal 1 Oktober dini hari bertujuan untuk menculik dan membunuh perwira-perwira tinggi Angkatan Darat yaitu: 1) Letjend Ahmad Yani 2} May] end S.Parrnan
3) Mayjend R. Supapto
4) Mayjend M.T Haryono
5) Brijend D.I Panjaitan
6) Brijend Sutoyo Siswomiharjo
Di samping para perwira tinggi tetsebut, kctika menculik A.H Nasution, PKI telah menyebabkan gugurnya Ade Trma Suryani, Lettu, Piere Tendean dan juga Brigadir Polisi Karel Sasuit Tubun. Serelah berhasil menguasai sarana komunikasi yaitu RRI dan kantot telemomunikasi, PKI mengumumkan bahwa Dewan Jenderal akan rnengadakan Coup (penggulingan kekuasaanO terhadap pemerintah
penumpasan Pemberontakan
Panglima Kostrad Mayjenn. Soeharto dalam mengatasi pemberontakan mengambil langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Merebut RRI dan kantor Telkom dipimpin Sarwo Edhi Wibowo
2) Mengadakan operasi penumpasan di basis Gerakan 30 S/PKI di Lanud Halim Perdana Kusurna
3) Menemukan jenazah para jenderal korban PKI
Dalam waktu singkat pemberontakan G 30 S/PKI dapat diredarn oleh kekuatan rakyat dan TNI. Reaksi aras gerakan PKI tersebut pada tanggal 25 Oktober 1965 para mahasiswa mendirikan:
1) KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia)
2) KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia)
3) KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia)
Pada tanggal 10 januari 1966 kesatuan aksi tersebut mengajukan tuntutan kepada pemerintah yang dikenal sebagai Tritura: Isi Tritura yaitu:
1) BubarkanPKl
2) Bersihkan kabinet dari unsur-unsur G 30 S/PKI
3) Turunkan harga
Dalam pelaksanaan aksi tersebut mahasiswa bernama Arief Rahman Hakim gugur dan diangkat sebagai pahlwanan "Ampera"

sejarah XII SMT 1 bab 2

1. Kebijakan Ekonomi dan Keuangan
Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia masih mengaiami kekacauan dalam berbagai bidang,
cak terkecuali dalam bidang ekonorni dan keuangan. Kekacauan ekonomi tersebut antara kin disebabkan
karena kas negara yang kosong dan adanya blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda. Di samping
itu Indonesia juga belum memiliki alar pembayaran yang baku.
Uncuk mengaiami kekacauan ekonomi tersebut kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah antara
lain;
a. Menetapkan berlakunya tiga mata uang sebagai alat pembayaran yang syah, yaitu mata uang De Javasche bank, maca uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang Melakukan pinjaman nasional. Program ini merupakan gagasan dari merited keuangan Ir. Surachman Mengeluarkan uang kertas baru yaitu "Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)
Menginginkan bantuan beras ke India. Hal tersebut disamping membawa misi kemanusiaan juga sebagai upaya untuk mcnembus blokade ekonomi yang diterapkan oleh Belanda. Di samping itu Indonesia juga menjalinhubungan dengan pengusaha Amerika Serikat melalui Bangking and Trad­ing Corporation (BTC)
Usaha lain untuk mengarasi kekacauan ekonomi juga nampak dari program yang dicanangkan oleh
menteri urusan bahan makanan IJ Kasimo yang kemudian dikenal dengan Plan Kasimo. langkah-
langkah dalam Plan Kasimo adalah sebagai berikut:
Mengadakan program intensifikasi di pulaujawa dengan melakukan penanaman bibir-bibit unggul.
Menyediakan kebun bibit di setiap desa untuk menyediakan bibit unggul bagi rakyat
Memelihara hewan secara baik dan mencegah penyebelihan hewan ternak bila tidak benar-benar
perlu
Melaksanakan program transmigrasi terutama dari Jawa ke Sumatera
Keragaman Idiologi dan perkembangan Politik
Telah diuraikan di depan setelah proklamasi kemcrdekaan, Indonesia segera melengkapi alat-alat kelengkapan negara rnelalui sidang PPKI. Hal yang tak dapat dipisahkan tentunya dengan perkembangan kehidupan politik.
Dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 sebenarnya sudah disepakati untuk membentuk PNI sebagai partai tunggal di Indonesia. Namun karena adanya masukkan-masukan maka hal tersebut akhirnya dibatalkan, selanjutnya untuk mengembangkan kehidupan kepartaian pemerintah mengeluarkan maklumat 3 Nopember 1945 yang isinya'tentang guna menampung aspirasi yang berkembang di masyarakat. Semenjak keluarnya makiumat tersebut banyak partai politik dengan idiologi yang berbeda-beda, misalnya Partai Masyumi, PNUU, Partai Katolik, Partai Kristen dsb. Sebelumnya pemerintah juga mengelurkan maklumat No.X tertanggal 16 Oktober 1945 tentang pemberian kekuasaan legeslatif kepada KJSIIP untuk sementara waktu. Konflik Indonesia Belanda
a. Perjuangan Bersenjata untuk Mempertahankan Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak secara otomads menjadikan Indone­sia terlepas dari belenggu kolonialisme. Hal ini disebabkan Belanda berusaha kembali menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Dalam rangka menegahkan dan mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia berjuang dengan dua cara yaitu kekuatan senjata dan cara diplomasi. kedua cara tersebut saling mendukung dan melengkapi dalam rangka mempertahankan kedaulatah dari tongrongan sekuru dan NICA.
Pada tanggal 15 September 1945, sekutu mendaratkan tentaranya di Tanjung Priok yang disusul dengan pendaratan tentara sekutu yang dipimpin oleh WR Patterson. Untuk menjalankan tugasnya di Indonesia, sekutu membentuk AFNRL (allied Forces Netheriand East Indies) dengan panglimanya Letjend Sir Philip Chistison yang membawahi 3 pasukan divisi yaitu: divisi Jakarta, Surabaya dan Sumatera. Tugas AFNE1:
1) Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang
2) Mernbebaskan tawanan perang dan imerniran sekutu
3) Melucuti dan mengumpulkan tentara Jepang kemudian dipulangkan ke negaranya
4) Menegahkkan dan mepertahankan keadaan damai kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil
5) Menghimpun keterangan dan menuntut pejahat perang.
Kedatangan sekutu ke Indonesia awalnya diterima dengan baik oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Ternyata kedatangan sekutu diboncengi NICA, hal ini yang menimbulkan berbagai pertempuran di berbagai kota mengahadapi tentara Jepang dan sekutu bahwa setelah Jepang menyerah pada sekutu pada diduduki sampai kedatangan pasukan sekutu di daerah tersebut termasuk di Indonesia.
Jepang berusaha menghalangi bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Pata pemuda Indonesia yang tergabung dalam BKR berusaha melucuti senjata pasukan Jepang dengan alasan:
Mendapatkan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan Agar .senjata pasukan Jepang tidak jatuh pada pasukan Belanda Agar pasukan Jepang tidak menyerang rakyat demi mempertahankan "status quo" Tekaci perjuangan kaum muda yang tergabung dalam "komite Van Aksi" mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan peluncutan senjata sehingga terjadi p er re mpu ran-pertempuran di berbagai kota antara takyat Indonesia dengan Jepang seperri: 1) Di Jakarta
Tanggal 19 September 1945 berlangSung rapat umum di lapangan IKADA. rapat yang dipimpin Presiden Soekarno tersebut mendapat ancaman dari tentara Jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa dengan tindakan Jepang tersebut sehingga menyerang gudang senjata di Cilandak Jakarta.
2) Di Semarang
Tanggal 15-20 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia dengan pasukan Jepang yang dikenal sebagai Peristiwa" Pertempuran Lima Hari di Semarang". Peristiwa di sebabkan gugurnya dr.Karyadi yang ditembak pasukan Jepang. Untuk mengenanng peristiwa tersebut di Semarang didirikan monumen Tugu Muda.
3) Di Surakarta
Markas KenpetaiJepang dikepung oleh rakyat, sehingga menimbulkan pertempuran seorang pemuda yang bernama Arifin gugur dalam insiden tersebut.
Pertempuran rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan juga berhadapan dengan pasukan sekutu dan Belanda seperti peristiwa sebagai berikut:
1) Insiden bendera di Surabaya (19 September 1945).
Insiden diawali ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato dan mengibarkan bendera Belanda merah putih biru di hotel tersebut. Tindakaii ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya sehingga mendatangi hotel Yamato dan berhasil menyobek bagian wama biru dari bendera Belanda. Tanggal 19 September 1945 berlangsung rapat umum di lapangan IKADA. Rapat yang dipimpin Presiden Soekarno tersebut mendapat ancaman dari tentara Jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa dengan tindakan Jepang tersebut menyerang gudang senjata Jepang di Cilandak.
2) Pertempuran lima hari di Semarang (15-20 Oktober 19450.
Pertempuran ini diawali dengan memberontaknya tentara Jepang yang akan dipindah dari Cepiring ke Semarang. Aksi pasukan Jepang tersebut mendapat reaksi dari BKR serta pemuda, situasi terse'but bertambah panas ketika muncul kabar bahwa pasukan Jepang memberi racun pada cadangan air minum di kawasan candi, untuk membuktikan kebcnaranya, dr.Karyadi rnelakukan pemeriksaan namun ia ditembak pasukan Jepang hingga gugur. Akhirnya meleruslah pertempuran selama lima hari di Semarang. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangulah monumen "Tugu Muda" dan nama dr.Karyadi diabadikan sebagai nama rumah sakit di Semarang.
3) Pertempuran Surabaya (10 Nopember 1945)
Pertempuran di Surabaya yang dikenal sebagai peristiwa 10 Nopember berawal dari tewasnya , Brigjend. Mallaby (komando Tentara Inggris) digedung Internatio Surabaya. Akibat peristiwa ini tanggal 9 Nopember 1945 Mayjend E.C Monseg (pengganti Mallaby) mengeluarkan ultimatum yang isinya semua pimpinan Indonesia termasuk pempimpin pergerakan, pemuda, polisi dan petugas radio harus rnelapor dalam batas waktu sampai pukul 18.00 pada tanggal 9 November 1945. Gubenur Suryo dan seluruh rakyat Surabaya menolak ultimatum bahkan mempersiapkan diri untuk perang melawan sekutu. Akhirnya tanggal 10 November 1945 pasukan Inggris mulai melancarkan serangan dari darat, laut dan udara. Pertempuran dahsyat ini diperingati sebagai hari Pahlawan.
4) Pertempuran Ambarawa (21 November 1945)
Pada tanggal 20 November 1945 pasukan sekutu dibawah pimpinan Bethel mendarat di Semarang kemudian menuju Magelang dengan tujuan membebaskan pasukan sekutu yang ditawan di Magelang dan Ambarawa. Akibatnya terjadi insiden pertempuran, dibawah pimpinan Kolonel Suditman (Panglima Divisi Banyumas), Ambarawa berhasil direbut tanggal 15 Desember 1945. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangulah monumen "Palagan Ambarawa". Dan tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.
5) Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
Tangga 9 Oktober 1945 sekutu mendarat di Medan pertemuan ini meletus tanggal 13 Oktober 1945 antara sekutu dibawah Brijend T.E.D Kelly melawan pasukan TKR. Sebelumnya NICA telah tiba di Sumatera dimpimpin Westerling. Hal ini menimbilkan bentrokan. Sekutu melancarkan serangan di seluruh Medan yang rnengakibatkan jatuh korban kedua belah pihak.
6) Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
Tentara sekutu menuntut agar rakyat menyerahkan senajata yang diperoleh dari tangan Jcpang. Tanggal 21 Novemver 1945 pasukan sekutu mengultimarum agar .kota Bandung bagian utara dikosongkan. Rakyat Bandung tidak mengindahkan ultimatum tersebut namun TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta narnun sebelum meninggalkan kota mengadakan pcnyerangan dan pembumihangusan Bandung bagian Selatan. Tujuan agar tempat-tempat yang pea ting-tempat penting dan srrategis tidak dapat dipergunakan oleh sekutu.
7) Pertempuran Margarana, Bali (29 November 1946)
Pada tanggal 2 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di Bali. Belanda berusaha untuk memecah belah bangsa dengan cara rnemprakarsai berdirinya Kegara Indonesia Timur. hal ini menimbulkan perlawanan rakyat Bali yang dipimpin Letkol 1 Gusti Ngurah Rai dan Belanda mendatangkan pasukan dari Nusa Tenggara Barat. I Gusti Ngurah Rai memerintahkan rakyatnya untuk melakukan perang Puputan (perang habis-habisan) di Margarana. b. Perjuangan diplomasi
Usaha menegakkan kedaularan negera di tcmpuh dengan dua cara yairu dengan cara konfrontasi (perjuangan bersenjata) dan perjuangan diplomasi (melalui perundingan).
1) Perjanjian Linggarjad
Dalam pcrjanjian Linggarjati, delegasi Indonesia dipirnpin Perdana Menteri Sutan Syahtir sedang Belanda diwakili oleh Prof..S.Schermerhorn dan Dr. Van Mook sebagai penengah adalah Lord Killeaen (Inggris), Perudingan ini dilaks.anakaii ant'ara tanggal 10-15 November 1946 di Linggarjati, Cirebon.
Naskah perjanjian ini dapat disetujui dan disahkan kedua belah pihak tanggal 25 Maret 1947 di
Linggarjati adalah:
a) Belanda mengakui secara dej'acto wilayah Indonesia atas Jawa, Sumatera clan Madura
b) Republik Indonesia dan Belanda bekerja sama membentuk N1S (Negara Indonesia Serikat)
c) Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Uni Indonesia-Belanda
Dengan perjanjian tersebut wilayah Indonesia semaldn sempit namun kcdudukan Indonesia di dunia internasional menjadi mantap karena banyak negara seperti Inggris, Amerika Serikat serta negara-negara Arab mengakui kemcrdekaan RI. Hal ini merupakan peran polidk di forum internasional yang dilakukuan oleh Sutan Syahrir, H. Agus Salim dan Surnitro Joyohadikusumo.
2) Agresi Militer Belanda I
Perjanjian Linggarjati ternyata bukan jalan bagi perdamaian antara Indonesia-Belanda, bahkan menjadi penyebab timbulnya Agresi militer Belanda I. Hal ini disebabkan terjadinya perbedaan penafsiran dalam pasal-pasal perjanjian Linggarjati. Belanda tetap menafsirkan berdasarkan pidato Ratu Belanda"Wilhelmina" tanggal 7 Desember 1942. Dirambah dengan kesulitan ekonomi negaranya, Belanda berusaha menyelesaikan masalah Indonesia secepat mungkin Pada tanggal 27 Mei 1947 Belanda mengeluarkan tuntutan serta ultimatum yang harus dijawab pernerintah Indonesia dalam wakru 14 hari! Pokok-pokok tuntunan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Memhenmk pemerintahan Ad interim bersama
b) Mengeluarkan mata uang bersama
c) Indonesia harus mengirirn beras ke daerah-daerah yang diduduki Belanda
d) Adanya "gendarmerie" yaitu pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga dapat
masuk ke wilayah RI
e) Penyelenggaraan dan pengawasan bersama atas barang ekspor impor
Pemerintah Indonesia menolak permintaan Belanda tersebut oleh karena itu Belanda melakukan agresi moliter pertama terhadap wilayah Indonesia yang diarahkan ke kota-kota besar di Jawa, serta daerah perkebunan dan minyak di daerah Surnatera pada tanggal 21 Juli 1947. Menghadapi agresi ini TNI mem b ang u n per ta ha nan dengan sistem dan taktikperang gerilya serta membatasi gerakan pasukan Belanda hanya pada kota-kota besar
Agresi militer pertama ini mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit namun Indonesia mendapatkan simpati dari dunia internasiona] berkaitan dengan agresi itu yaitu:
a) Australia dan India bereaksi ketas serta mendesak Dewan Keamanan PBB segera mem bah as rnasalah ini
b) Negara-negara Arab menjadi mantap untuk mengakui kedaualatan RI secata de jure.
c) Palang merah Malaya dan India mengirmkan bantuan obat-obatan yang diangkut pesawat Dakota dari Singapura namun pesawat tersebut jatuh oleh Belanda di Yogyakarta
d) Mesir mengecam tindakan Belanda dan dianggap sebagai ancaman perdamaian dunia Atas desakan dari wakil-wakil India dan Australia di PBB, olehnya Dewan Keamanan PBB dalam sidangnya tanggal 1 Agustus 1947 memerintahkan kedua negara mengadakan gencatan senjata. Pada tanggal 4 Agustus 1947 Indonesia dan Belanda sepakat mengadakan genjatan senjata. Untuk semenrara waktu pengawasan gencatan senjata dilakukan oleh "Komisi Konsulet" yang anggotanya para konsul jenderal negara-negara asing di Indonesia. Komisi konsuler melaporkan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa sesudah tanggal 4 Agustus 1947 pihak Belanda ternyata masih melakukanaksi militernya. Dengan memperluaS wilayahnya sampai dibentuknya garis demarkasi (garis Van Mook). Pada tanggal 12 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB memperkenalkan wakilnya dari Indonesia, Sutan Syahrir untuk memberi penjelasan pada forum rersebut. Sutan Syahrir mendesak PBB membentuk Badan Penengah untuk menyelesaikan masalah Indonesia-Belanda. Dewan Keamanan PBB merekoniendasikan pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) sebagai panitia jasa baik dalam mengakhiri sengketa tersebur. Keanggotaannya KTN berdasarkan kehendak masing-masing negara }rang bersengketa antara lain:
a) Australia (diwakili oleh Richard Kirby) ditunjuk oleh Indonesia
b) Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland) ditunjuk oleh Belanda
c) Arnerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Graham) ditunjuk oleh Australia dan Belgia 3) Per]an]ian Renville
Tindak lanjut dari terbentuknya KTN maka segera dilakukan perundingan antara In­donesia-Bel and a diatas sebuah kapal milik Amerika Serikat yang bernama USS Renville pada tanggal 8 Desember 1947. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Syarifildin sedang delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo (orang Indonesia yang memihak Belanda). Anggota delegasi Belanda didominasi oleh orang-orang Indonesia yang pro Belanda. Hal ini menunjukkan Belanda masih tetap berkeinginan rnenguasai Indo­nesia dengan politik adu domba.
Perudingan RenvilJe dilakukan pada tanggal 8 Desember 1942 sampai 17Januari 1948. Pokok-pokok isi perjanjian Renville antara lain:
a) Belanda tetap berdaulat atas wilayah RI sampai kedaulatanya diserahkan kepada RIS yang segera dibentuk
b) RIS sejajar dengan Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda
c) Republik Indonesia merupakan negara bagian RIS
d) Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah kantong harus ditarik ke wilayah RI. Daerah kantong adalah daerah yang berada di belakang garis Van Mook.
4) Argesi Militer Belanda II dan pernbentukan PDR1
Krisis politik dan keamanan di Indonesia akibat pemberontakan -PKI Madiun di manfaatkan oleh Belanda untuk kembali menekan Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 1948 Belanda secara sepihak membatalkan persetujuan genjatan senjata sekaligus menyarakan tidak terikat pada hasil-hasil Renville dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda rnelancarkan agresi milker yang kedua dengan menyerbu ibu kota Republik Indonesia Yogyakarta. Lapangan udara Maguwoharjo Yogyakarta diserbu pasukan Belanda bahkan kota Yogyakarta dengan mudah dikuasai. Presiden Soekarno-Moh.HatCa memilih ditawan oleh Belanda kemudian diasingkan ke Bangka. Para anggota kabinet berinisiatif untuk mengadakan sidang serta memutuskan untuk memberikan mandat kepada Menteri Kemakmuran Rakyat yaitu membentuk PDRI (Pemerintah Damrat Republik Indonesia). Apabila PDRI gagal dibenmk di Sumatera, maka agar A.A Maramis, L.N Palar dan Dr.Sudarsono untuk membentuk PDRI di India. Tujuan pernbentukan PDRI adalah dalam rangka menjalankan pernerintahan sehrna pimpinan nasional ditawan Belanda. Jadi meskipun pernerintahan di Yogyakarta tidak berjalan tetapi pernerintahan Republik Indonesia dijalankan oleh PDRI. Dengan terbentuknya PDRI di Bukit tinggi maka roda pernerintahan RI dapat berjalan.
Agresi Militer Belanda II rnendapat kencaman dunia internasional Burma (Myanrnar) dan India memprakarsai diselenggarakanya konferensi Asia untuk Indonesia di New Dehli-India tanggal 20-23 Januari 1949.
Agresi Militer Belanda ke-II dihadapi rakyat Indonesia dengan mengadakan serangan balik terhadap fasilitas komunikasi Belanda, merusak jalan kereta api serca menyerang konvoi pasukan Belanda. Puncak pcnyerangan adalah serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipinipin oleh letkol.Soeharto.Keberhasilan serangan Urnum 1 Maret 1949 telah sesuai dengan tujuan yaitu:
a) Internal:
Mendukung perjuangan secara diplornasi Menumbuhkan semangat perjuangan rakyat
b) Eskternal
Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan unuk
mengadakan penyerangan
Mematahkan moral pasukan Belanda 6) Perundingan Roem-Royen
Kecaman dunia internasional semakin keras atas Agresi Militer Belanda II kepada Indonesia. PBB berusaha rnenyelesaikannya melalui perundingan dengan mengganti KTN (Komisi Tiga Negara) menjadi UNCI (United National Commision for Indonesia). Tugas UNC1 di Indo­nesia adalah membantu melancarkan perudingan-perudingan untuk rnengurus pengembalian pemerincahan Republik Indonesia dan berhak membantu dengan menyampaikan usul-usul penyelesaian pertikaian In done si a-Belanda. Anggota UNCI adalah:
a) Critcley (Australia)
b) Herremans (Belgia)
c) Merle Cochron (Amcrika Serikat)
Atas prakarsa UNCI tersebut tanggal 7 Mel 1949 tercapai persetujuan Roem-Royen. Delegasi Indonesia dipimpin Moh.Rocm sedangkari delegasi Belanda dipimpin Dr.J.H Van Royen. Dalam perundingan tersebut Indonesia menyampaikan beberapa hal yaitu:
a) Pemerintah Indonesia mengeluarkan perintah rjenghentian perang gerilya
b) Pemerintahan Indonesia bersedia menghadiri Konferensi Meja Bundar
c) Bekerja sama dengan menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan
Sedangkan pihak Belanda, menyampaikan pernyataan yang isinya:
a) Menyetujui pemerintah Rcpublik Indonesia kenibali ke Yogyakarta
b) Pembebasan tawanan politik
c) Menyetujui Rl sebagai bagian dari RIS
d) Segera meiaksanakan KMB
7) Konfercnsi Inter Indonesia
Sebelum diadakan konferensi Meja Bundar (KMB) pemerintah Republik Indonesia niengadakan koordinasi terlebih dahuJu dengan BFO (Bijenkomst Voor Federal Overleg), BFO merupakan negara-negara boneka buatan Belanda namun BFO menenang Agresi Milker Belanda II atas kota Yogyakarta.
Pada tanggal 19-22 Juli 1949 di Yogyakarta serta tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 di Jakarta dilaksanakan Konferensi Inter Indonesia yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut:
1) Pembentukan RIS
2) APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) adalah Angkatan Perang Nasional
3) Pertahankan negara adalah hak pemerintah RIS sedang negara bagian tidak mempunyai angkatan perang
8) KMB (Konferensi Mcja Bundar)
Konferensi Meja Bundar dilaksanakan pada tanggaJ 23 Agustus 1949 di kota Den Haag, Belanda. Delegasi Indonesia dipimpin Moh. Hatta, delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid II, sedang dekgasi Belanda dipimpin oleh Mr. Maarseveen. Sebagai penengah dari UNCI adalah Chrichley dari Australia.
Konfercnsi Meja Bundar berlangsung anrara tanggal 23 Agustus-2 November 1949 dengan hasil kesepakatan yaitu:
1) Belanda mengakui kedaulatan RIS
2) Dibentuk Uni Indonesia-Belanda
3) RIS mengembalikan hak milik Belanda dan mernberikan ijin baru terhadap perusahan-
pcrusahan Belanda di Indonesia
4) RIS rnembayar hutang-hutang pemerincah Hindia-Belanda
5) Masalah Irian Barat ditunda satu tahunb sesudah KMB
9) Pembentukan RIS
Sesuai dengan keputusan KMB di Den Haag, Belanda bahwa Indonesia rnenjadi negara Serikat. pada tanggal 14 Desember 1949 KNIP mengadakan sidang membahas hasil-hasil KMB dan berhasil menyepakati Undang-Undang Dasar RIS. Pada tanggal 16 Desember 1949 Ir.Soekarno dipilih .sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri RIS. Sementara Presiden Negara bagian RI dijabat oleh Mr.Assaat dengan Perdana Menteri Abdul Halim. Ibukota RIS adaJah Jakarta sedang ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta Kabinet RIS yang disusun oleh Perdana Menteri Moh Halta adalah zaken kabinet (kabinet kerja). Zaken kabinet yaitu kabinet yang menteri-menteririya mempunyai profesionalisme, kecakapan dan berdasarkan pada kepartaian atau golongan. Wilayah RIS terdiri atas 8 negara bagian yaitu:
Negara Republik Indonesia
Negara Jawa Timur
Negara Pasundan
Negara Madura
Negara Sumatera Timur
Negara Sumatera Selatan
Negara Indonesia Timur
Sembilan kenegaraan yang tegak berdiri sendiri (sembilan daerah yang akan dipersiapkan sebagai negara bagian yang berdiri sendiri).
10} Pengakuan Kedaulatan RI
Pada tanggal 23 Desember 1949 delegasi RIS yang dipimpin oleh Dts.Moh.Hatta dengan Sultan Hamid Algadric, Suono, Hadinoto, Dr.Snparmo., Dr Kusumaatmaja dan Prof.Dr.Supomo berangkat ke Belanda untuk menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari penierintah Belanda,
Upacara pengakuan kedaulatan pemerintali Belanda kepada Indonesia dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949 di du'a tenipat yaitu:
a) Di Belanda
Yaitu Yuliana, Perdana Menteti Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mir.A.M.J.A Sassen serta ketua delegasi Indonesia Moh.Hatta menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
b) Di Jakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan wakil mahkota A.H.J.Lovink menandatangani naskah penyerahan kekuasaan. Pada tanggal yang sama di Yogyakarta dilaksanakan upacara penyerahan kedaulatan dari pemerintah RI (Soekarno kepada "RIS yang diwakih Mr.Assaat) 11) Perjuangan kembali ke Negara Kesatuan
Hasil keputusan KMB yang nienyepakati bahwa Indonesia berbenmk negera serikat ternyata berdampak pada disintegrasi bangsa, sejak berlangsungnya masa RIS tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950 kondidi politik pcmerintahan Indonesia tidak stabil, Dasar pembeniukan RIS hanya sebatas upaya kumpromi agar Belanda mengakui kedaulatan RI sedangkan mayoriras rakyar Indonesia tetap menghendaki i\KRI (Negara kesatuan Republik Indonesia), Pemerintah RI mengeluarkan Undang-Undang DaruratNo.l 1 tahun 1950 tentang tata oira perundangan susunan kenegaraan dari RIS kembali ke KNR1.
Menanggapi hal tersebut Negara RIS dan pemerintah RI mengadakan musyawarah tanggal 19 Mci 1950 dengan kesepakatan antara RIS danRI akan membentuk NKRI kembali sesuai dengan jiwa proklamasi. Selanjutnya dibentuk panitia yang menyusun konstitusi bagi NKRI. Tugas tetsebut selesai pada tanggal 20Juti 1950. Pada tanggal 15 Agustus 1950 naskah konstirusi negara kesatuan ditandatangani oleh presiden Soekarno dan Menteri kehakiman RIS, Prof.Supomo akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi negara RIS dibubarkan kembali ke dalam NKRI dcngan konsdtusi UUDS 1950 (UUD Sememara 1950),

sejarah XII SMT I bab 1

1. Peristiwa-peristiwa Penting Sekitat Ptoklamasi
Peristiwa proklarnasi tidak bisa kita pisahkan dari peristiwa-perisriwa politis yang terjadi di Indonesia,
terutama terkait dengan keadaan atau posisi Jepang dalam perang Pasifik. Mulai pertengahan tahun
1944 Jepang mulai banyak mengalami kekalahan dari sekutu.
Semakin terdesaknya Jepang oleh sekutu, akhirnya memaksa pemerintah Jepang mengubah Hainan
politiknya terhadap wilayah-wilayah bawahan, termasuk kepada Indonesia. Sikap melunak tersebut
akhirnya ditunjukkan dengan memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia yang disampaikan
oleh perdana menteri Koiso.
Kondisi Jepang terus semakin terjepit, terlebih setelah dijatuhkannya bom atom sekutu di kota Hirosima
dan Nagasaki yang banyak memakan korban dari warga sipii. Meiihar kondisi tersebut ,KaisarJepang
(Hirohito) akhitnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Berita menyerahnya Jepang pada sekutu akhirnya sampai juga ke Indonesia, terutama dikalangan
kaum pemuda. Para oemuda akhirnya mendesak kepada Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan, namun keinginan rnereka tidak bisa diterirna.
Golongan muda akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 mengadakan rapat di lernbaga Bakterozologi
di jalan Pengangsaan Timur. Hasil rapat tersebut Jntinya menghendaki agar kemerdekaan Indonesia
segera dilaksanakan tanpa campur tangan dari Jepang. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan
kepada Soekarno oleh wakil golongan muda yaitu Darwis dan Wikana. Dalam pertemuan tersebut
golongan muda sempat menyampaikan ancaman akan terjadi pertumpahan darah, namun ancaman
tersebut justru ditanggapi dengan keras oleh Soekarno dengan menyatakan betsedia dibunuh apabila
golongan muda tetap memaksanya.
Melihat perkembangan tersebut pada tangga 16 Agustus 1945 golongan rnuda membawa Soekarno
dan Hatta ke Rengasdengklok yang kemudiaan kita kenal sebagai pcristiwa Rengasdengklok golongan
muda berdalih bahwa hal tetsebut dilakukan untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh
Jepang.
Pcristiwa Rengasdengklok akhirnya berakhir setelah adanya jaminan dari Achmad Soebarjo bahwa
kemerdekaan Indonesia ak'an dilaksanakan selamhat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945.
2. Ptoklamasi Kemerdekaan
Setelah adanya jaminan datri Achmad Soebarjo, Soekarno- Hatta dan golongan muda akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan tiba di Jakarta pada tengah malam, sesampainya di Jakarta Soekarno dan Hatta menuju ke rurnah Mayor JenderalNaishimura untuk menyampaikan keinginan bangsa Indone­sia memproklamasikan kemerclekaannya, namun Nishimuta tidak mengijinkan adanya perubahan status quo di Indonesia.
Jawaban dari Nishimura tersebut akhitnya semakin membulatkan tekad Soekarno dan ronnbongan untuk segera mernptoklamasikan diri. Setelah dari rumah Nishimura, mereka kemudian tnenuju ke kediaman laksamana Maeda seorang kepala kantor penghubung angkatan laut Jepang. Di rumah Maeda Soekarno -Hatta dan Achamd Socbatjo yang disaksikan oleh golongan muda seperti Sukirrnan Sudiro dan BM Diah, menyusun teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dipilihnya rumah Maeda dengan rnaksud untuk menghindari kccutrigaan tentarajepang.
Teks proklamasi awalnya ditulis tangan oleh Soekarno dan setelah selesai Soekarno mengusulkan agar ditandatangani oleh seluruh yang hadir, namun atas usulan Soekarno naskah tersebut akhirnya hanya ditandatangani oleh Soekarno -Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah tersebut akhitnya diketik oleh Sayuti Melik.
Pada keesokan hatinya proklamasi dilaksanakan di halaman rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Tepat pukul 10.00 wib Soekarno didampingi Moh. Hatta mernbacakan teks proklamasi yang didahului pidato singkat oleh Soekarno, seusai pembacaan proklamasi kemudian dilakukan pengibaran bendera merah putih oleh Sudanco Suhud dan Sudanco Latief Hendraningrat, Setelah pengibaran bendeta usai disampaikan juga kata sambutan oleh Suwinyo dan Dr. Murwardi dan selanjutnya berita ptoklamasi disampaikan kepada masyarakat melalui pamflet, selebatran, poster, spanduk, radio dan juga melalui utusan-utusan daerah yang ada di Jakarta.
3. Pembentukan Pemerintahan Indonesia dan alat Kelengkapan Negara a. Sidang PPKI
Saat ptoklamasi kemerdekaan dikumandangkan, bangsa Indonesia belum memiliki kmbaga kelengkapan negera yang harus dimiliki sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, maka sehari setelah proklamasi yaitu tanggal 18 Agustus 11J45 PPKI segera mengadakan sidangyangpettama, Hasil keputusan sidang PPKI tersebut adalah;
1) Mengesahkan UUD 1945
2) MemiliVi presiden dan wakil presiden yaitu, Soekarno dan Hatta
3) Menegaskan untuk sementara waktu, presiden dibantu oleh komite nasional Kemudiaan tanggal 19 Agusms 1945 PPKI mengadakan aidang yang kedua dengan hasik
1) Segera dibentuk KNIP
2) Membentuk 12 departemen dan menteri-menterinya
3) Wilayah Rl dibagi propinsi ]awa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulwesi, Sunda kecil dan Maluku. Ditetapkan puk 5 daerah istimewa yaitu Yogyakarta dan Surakarta
Sementara itu hasil rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945 menghasilkan tiga keputusan penting yang diumumkan Presiden Soekarno tanggal 23 Agustus 1945. Tiga keputusan tersebut adalah: 1) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat(KNIP) yang berpusat di Jakarta.
Komite Nasional Indonesia dibentuk dari tingkat pusat sampai daetah, pada tingkat pusat disebut KNIP sedang tingkat daerah disebut KNID (Komite Nasional Indonesia Daerah),
Anggota KNIP berjumlah 137orangyangdiresmikan tang gal 29 Agustus 1945. Tugas Komite
• ini adalah membantu tugas presiden sebelum terbentuknya MPR dan DPR. Pada Tanggal 16 Oktober 1945 diumumkan maklumat Wakil Presiden No.X yang berisi KNIP diserahi kekuasaan legislatif serra ikut menetapkan GBHN disamping sebagai Icmbaga untuk raembantu tugas-tugas presiden, KNIP diketuaj Kasman Singodimejo. Atas desakan Sutan Syahrir tanggal 3 Nopembr 1945 pemerintah mengeluarkan "maklumat poll tik" yangisinya:
a) Pemerintah mengijinkan lahirnya partai-partai politik karena partai politik dapat
menampung paham atau sispirasi masyarakat
b) Pemerintah berharap agar partai-partai politik tersebut terbentuk sebelum dilaksanakan
pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946,
Dengan adanya maklumat tanggal 3 Nopember 1 945 tersebut, muncul beberapa partai politik yang berbeda ideologi seperti:
a) Partai Masyumi (idiolngi Islam)
b) PNI (IdiologS Nasional)
c) PKI (Idiologi Komunis)
d) Paitai Katholik dan Partai Kristen (Ideologi agama Nasrani)
Serat partai-partai lain yang tumbuh bagai jamur dimusim hujan. Sutan syahrir yang ditunjuk sebagai ketua Badan Pekerja KNIP pada tanggal 25-26 Nopember 1945 mengadakan rapat pleno anggota KNIP, namun hasil rapat rersebut terjadi penyimpangan yang pertama dalam pelaksanaan UUD 1945 yaitu mengubah sistem pemerintahan Indonesia dari Prcsidensiil ke dalam sis tern parlem enter.
2) Partai Nasional IndonesiafPNI)
Pada awalnya PNI dirancang sebagai partai tunggal namun dibatalkan dengan dikeluarkanya maklumat pemerintah tanggal 31 Agusus 1945 dengan alasan Indonesia bukan negara fasis dan akan menimbulkan perpecahan bangsa karena tidak semua tokoh setuju menjadi anggota PNI
3) Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Di awal kernerdekaan pemerintah belum rnemuruskan untuk membentuk tentara, Hal ini agar tidak mengundang kekuatan asing di Indonesia. Pemetintah hanya membentuk BKR yang fungsinya menjaga keamanan umurn. Kebijakan ini tidak memuaskan golungan pemuda yang telah membentuk kelompok politik pada jaman Jepang. Gotongan pemuda mengusulkan agar dibentuk tentara nasional namun ditolak pemerintah, Akhirnya kelompok pemuda membentuk badan-badan petjuangan yang disebut Komite Van Aksi pimpinan Adam Malik dan Sukarni. Komite Van Aksi terdiri dari API (Angkatan Pemuda Indonesia), Barisan Rakyar Indonesia (BARA) dan BBI (Barisan Buruh Indonesia), Badan-badan perjuangan kcmudian
• dibentuk di seluruh Indonesia seperti Hizbullah, Sabililah, Barisan Benteng, Barisan Pemada Indonesia (BPI) dan Iain-lain.
b. Proses Pembentukan TNI
Badan keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pemerintah dalam sidang PPK1 tanggal 22 Agustus 1945 hukanlah organisasi milirer yangresmi. BKR berada di bawah KNIP tidak berada di bawah presiden sebagai Panglima tertinggi angkatan perang (UUD'45) pasal 10). Pada tanggal 29 September 1945 pasukan sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Nertherlands East Indies) datang ke Indonesia dengan diboncengi N1CA (Netherlands Indies Civil Administration). Kedatangan sekutu menimbulkan ketengangan dengan rakyat Indonesia karena NICA akan kembali menegahkan kolonialisme, akhirnya pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 yang berisi tentang dibentuknya organisasi ketentaraan tyang bernama TKR (Tentara Keamanan Rakyat), Supriyadi (peminpin perlawanan PETA di Blitar) diangkat sebagai menteri keamanan rakyat, namun Supriyadi belum juga muncul sejak peristiwa pemherontakan PETA di Blitar, Akhirnya Panglima Divisi V Banyumas yaitu Sudirman dipilih sebagai pimpinan tertinggi TKR dalam konfrontasi TKR di Yogyakarta tanggai 12 Nopember 1945. Sedang kepala staf dipilih Urip Sumoharjo, namun TKR memperbolehkan berdirinya laskar-laskar sebab hak dan kewajiban bela negara bukan monopoli tentara. Pada tanggal 18 Desember 1945 pemerintah mengangkat Sudirman sebagai Panglima Besar sedang Urip Sumoharjo diangkat sebagai kepala staf TKR.
Tanggal 1 Januari 1946 pemerintah mengubah Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat namun tanggal 26 Januari 1946 nama tersebut dirubah lagi menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) kemudian tanggal 13 Juni 1947 TRI digand menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia)