Minggu, 14 September 2008

sejarah XII SMT 1 bab 2

1. Kebijakan Ekonomi dan Keuangan
Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia masih mengaiami kekacauan dalam berbagai bidang,
cak terkecuali dalam bidang ekonorni dan keuangan. Kekacauan ekonomi tersebut antara kin disebabkan
karena kas negara yang kosong dan adanya blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda. Di samping
itu Indonesia juga belum memiliki alar pembayaran yang baku.
Uncuk mengaiami kekacauan ekonomi tersebut kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah antara
lain;
a. Menetapkan berlakunya tiga mata uang sebagai alat pembayaran yang syah, yaitu mata uang De Javasche bank, maca uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang Melakukan pinjaman nasional. Program ini merupakan gagasan dari merited keuangan Ir. Surachman Mengeluarkan uang kertas baru yaitu "Oeang Repoeblik Indonesia (ORI)
Menginginkan bantuan beras ke India. Hal tersebut disamping membawa misi kemanusiaan juga sebagai upaya untuk mcnembus blokade ekonomi yang diterapkan oleh Belanda. Di samping itu Indonesia juga menjalinhubungan dengan pengusaha Amerika Serikat melalui Bangking and Trad­ing Corporation (BTC)
Usaha lain untuk mengarasi kekacauan ekonomi juga nampak dari program yang dicanangkan oleh
menteri urusan bahan makanan IJ Kasimo yang kemudian dikenal dengan Plan Kasimo. langkah-
langkah dalam Plan Kasimo adalah sebagai berikut:
Mengadakan program intensifikasi di pulaujawa dengan melakukan penanaman bibir-bibit unggul.
Menyediakan kebun bibit di setiap desa untuk menyediakan bibit unggul bagi rakyat
Memelihara hewan secara baik dan mencegah penyebelihan hewan ternak bila tidak benar-benar
perlu
Melaksanakan program transmigrasi terutama dari Jawa ke Sumatera
Keragaman Idiologi dan perkembangan Politik
Telah diuraikan di depan setelah proklamasi kemcrdekaan, Indonesia segera melengkapi alat-alat kelengkapan negara rnelalui sidang PPKI. Hal yang tak dapat dipisahkan tentunya dengan perkembangan kehidupan politik.
Dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 sebenarnya sudah disepakati untuk membentuk PNI sebagai partai tunggal di Indonesia. Namun karena adanya masukkan-masukan maka hal tersebut akhirnya dibatalkan, selanjutnya untuk mengembangkan kehidupan kepartaian pemerintah mengeluarkan maklumat 3 Nopember 1945 yang isinya'tentang guna menampung aspirasi yang berkembang di masyarakat. Semenjak keluarnya makiumat tersebut banyak partai politik dengan idiologi yang berbeda-beda, misalnya Partai Masyumi, PNUU, Partai Katolik, Partai Kristen dsb. Sebelumnya pemerintah juga mengelurkan maklumat No.X tertanggal 16 Oktober 1945 tentang pemberian kekuasaan legeslatif kepada KJSIIP untuk sementara waktu. Konflik Indonesia Belanda
a. Perjuangan Bersenjata untuk Mempertahankan Kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 tidak secara otomads menjadikan Indone­sia terlepas dari belenggu kolonialisme. Hal ini disebabkan Belanda berusaha kembali menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Dalam rangka menegahkan dan mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia berjuang dengan dua cara yaitu kekuatan senjata dan cara diplomasi. kedua cara tersebut saling mendukung dan melengkapi dalam rangka mempertahankan kedaulatah dari tongrongan sekuru dan NICA.
Pada tanggal 15 September 1945, sekutu mendaratkan tentaranya di Tanjung Priok yang disusul dengan pendaratan tentara sekutu yang dipimpin oleh WR Patterson. Untuk menjalankan tugasnya di Indonesia, sekutu membentuk AFNRL (allied Forces Netheriand East Indies) dengan panglimanya Letjend Sir Philip Chistison yang membawahi 3 pasukan divisi yaitu: divisi Jakarta, Surabaya dan Sumatera. Tugas AFNE1:
1) Menerima penyerahan kekuasaan dari Jepang
2) Mernbebaskan tawanan perang dan imerniran sekutu
3) Melucuti dan mengumpulkan tentara Jepang kemudian dipulangkan ke negaranya
4) Menegahkkan dan mepertahankan keadaan damai kemudian diserahkan kepada pemerintah sipil
5) Menghimpun keterangan dan menuntut pejahat perang.
Kedatangan sekutu ke Indonesia awalnya diterima dengan baik oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Ternyata kedatangan sekutu diboncengi NICA, hal ini yang menimbulkan berbagai pertempuran di berbagai kota mengahadapi tentara Jepang dan sekutu bahwa setelah Jepang menyerah pada sekutu pada diduduki sampai kedatangan pasukan sekutu di daerah tersebut termasuk di Indonesia.
Jepang berusaha menghalangi bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Pata pemuda Indonesia yang tergabung dalam BKR berusaha melucuti senjata pasukan Jepang dengan alasan:
Mendapatkan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan Agar .senjata pasukan Jepang tidak jatuh pada pasukan Belanda Agar pasukan Jepang tidak menyerang rakyat demi mempertahankan "status quo" Tekaci perjuangan kaum muda yang tergabung dalam "komite Van Aksi" mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan peluncutan senjata sehingga terjadi p er re mpu ran-pertempuran di berbagai kota antara takyat Indonesia dengan Jepang seperri: 1) Di Jakarta
Tanggal 19 September 1945 berlangSung rapat umum di lapangan IKADA. rapat yang dipimpin Presiden Soekarno tersebut mendapat ancaman dari tentara Jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa dengan tindakan Jepang tersebut sehingga menyerang gudang senjata di Cilandak Jakarta.
2) Di Semarang
Tanggal 15-20 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia dengan pasukan Jepang yang dikenal sebagai Peristiwa" Pertempuran Lima Hari di Semarang". Peristiwa di sebabkan gugurnya dr.Karyadi yang ditembak pasukan Jepang. Untuk mengenanng peristiwa tersebut di Semarang didirikan monumen Tugu Muda.
3) Di Surakarta
Markas KenpetaiJepang dikepung oleh rakyat, sehingga menimbulkan pertempuran seorang pemuda yang bernama Arifin gugur dalam insiden tersebut.
Pertempuran rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan juga berhadapan dengan pasukan sekutu dan Belanda seperti peristiwa sebagai berikut:
1) Insiden bendera di Surabaya (19 September 1945).
Insiden diawali ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato dan mengibarkan bendera Belanda merah putih biru di hotel tersebut. Tindakaii ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya sehingga mendatangi hotel Yamato dan berhasil menyobek bagian wama biru dari bendera Belanda. Tanggal 19 September 1945 berlangsung rapat umum di lapangan IKADA. Rapat yang dipimpin Presiden Soekarno tersebut mendapat ancaman dari tentara Jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa dengan tindakan Jepang tersebut menyerang gudang senjata Jepang di Cilandak.
2) Pertempuran lima hari di Semarang (15-20 Oktober 19450.
Pertempuran ini diawali dengan memberontaknya tentara Jepang yang akan dipindah dari Cepiring ke Semarang. Aksi pasukan Jepang tersebut mendapat reaksi dari BKR serta pemuda, situasi terse'but bertambah panas ketika muncul kabar bahwa pasukan Jepang memberi racun pada cadangan air minum di kawasan candi, untuk membuktikan kebcnaranya, dr.Karyadi rnelakukan pemeriksaan namun ia ditembak pasukan Jepang hingga gugur. Akhirnya meleruslah pertempuran selama lima hari di Semarang. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangulah monumen "Tugu Muda" dan nama dr.Karyadi diabadikan sebagai nama rumah sakit di Semarang.
3) Pertempuran Surabaya (10 Nopember 1945)
Pertempuran di Surabaya yang dikenal sebagai peristiwa 10 Nopember berawal dari tewasnya , Brigjend. Mallaby (komando Tentara Inggris) digedung Internatio Surabaya. Akibat peristiwa ini tanggal 9 Nopember 1945 Mayjend E.C Monseg (pengganti Mallaby) mengeluarkan ultimatum yang isinya semua pimpinan Indonesia termasuk pempimpin pergerakan, pemuda, polisi dan petugas radio harus rnelapor dalam batas waktu sampai pukul 18.00 pada tanggal 9 November 1945. Gubenur Suryo dan seluruh rakyat Surabaya menolak ultimatum bahkan mempersiapkan diri untuk perang melawan sekutu. Akhirnya tanggal 10 November 1945 pasukan Inggris mulai melancarkan serangan dari darat, laut dan udara. Pertempuran dahsyat ini diperingati sebagai hari Pahlawan.
4) Pertempuran Ambarawa (21 November 1945)
Pada tanggal 20 November 1945 pasukan sekutu dibawah pimpinan Bethel mendarat di Semarang kemudian menuju Magelang dengan tujuan membebaskan pasukan sekutu yang ditawan di Magelang dan Ambarawa. Akibatnya terjadi insiden pertempuran, dibawah pimpinan Kolonel Suditman (Panglima Divisi Banyumas), Ambarawa berhasil direbut tanggal 15 Desember 1945. Untuk mengenang peristiwa tersebut dibangulah monumen "Palagan Ambarawa". Dan tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.
5) Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
Tangga 9 Oktober 1945 sekutu mendarat di Medan pertemuan ini meletus tanggal 13 Oktober 1945 antara sekutu dibawah Brijend T.E.D Kelly melawan pasukan TKR. Sebelumnya NICA telah tiba di Sumatera dimpimpin Westerling. Hal ini menimbilkan bentrokan. Sekutu melancarkan serangan di seluruh Medan yang rnengakibatkan jatuh korban kedua belah pihak.
6) Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
Tentara sekutu menuntut agar rakyat menyerahkan senajata yang diperoleh dari tangan Jcpang. Tanggal 21 Novemver 1945 pasukan sekutu mengultimarum agar .kota Bandung bagian utara dikosongkan. Rakyat Bandung tidak mengindahkan ultimatum tersebut namun TRI Bandung menerima perintah dari Jakarta narnun sebelum meninggalkan kota mengadakan pcnyerangan dan pembumihangusan Bandung bagian Selatan. Tujuan agar tempat-tempat yang pea ting-tempat penting dan srrategis tidak dapat dipergunakan oleh sekutu.
7) Pertempuran Margarana, Bali (29 November 1946)
Pada tanggal 2 Maret 1946 Belanda mendaratkan pasukannya di Bali. Belanda berusaha untuk memecah belah bangsa dengan cara rnemprakarsai berdirinya Kegara Indonesia Timur. hal ini menimbulkan perlawanan rakyat Bali yang dipimpin Letkol 1 Gusti Ngurah Rai dan Belanda mendatangkan pasukan dari Nusa Tenggara Barat. I Gusti Ngurah Rai memerintahkan rakyatnya untuk melakukan perang Puputan (perang habis-habisan) di Margarana. b. Perjuangan diplomasi
Usaha menegakkan kedaularan negera di tcmpuh dengan dua cara yairu dengan cara konfrontasi (perjuangan bersenjata) dan perjuangan diplomasi (melalui perundingan).
1) Perjanjian Linggarjad
Dalam pcrjanjian Linggarjati, delegasi Indonesia dipirnpin Perdana Menteri Sutan Syahtir sedang Belanda diwakili oleh Prof..S.Schermerhorn dan Dr. Van Mook sebagai penengah adalah Lord Killeaen (Inggris), Perudingan ini dilaks.anakaii ant'ara tanggal 10-15 November 1946 di Linggarjati, Cirebon.
Naskah perjanjian ini dapat disetujui dan disahkan kedua belah pihak tanggal 25 Maret 1947 di
Linggarjati adalah:
a) Belanda mengakui secara dej'acto wilayah Indonesia atas Jawa, Sumatera clan Madura
b) Republik Indonesia dan Belanda bekerja sama membentuk N1S (Negara Indonesia Serikat)
c) Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Uni Indonesia-Belanda
Dengan perjanjian tersebut wilayah Indonesia semaldn sempit namun kcdudukan Indonesia di dunia internasional menjadi mantap karena banyak negara seperti Inggris, Amerika Serikat serta negara-negara Arab mengakui kemcrdekaan RI. Hal ini merupakan peran polidk di forum internasional yang dilakukuan oleh Sutan Syahrir, H. Agus Salim dan Surnitro Joyohadikusumo.
2) Agresi Militer Belanda I
Perjanjian Linggarjati ternyata bukan jalan bagi perdamaian antara Indonesia-Belanda, bahkan menjadi penyebab timbulnya Agresi militer Belanda I. Hal ini disebabkan terjadinya perbedaan penafsiran dalam pasal-pasal perjanjian Linggarjati. Belanda tetap menafsirkan berdasarkan pidato Ratu Belanda"Wilhelmina" tanggal 7 Desember 1942. Dirambah dengan kesulitan ekonomi negaranya, Belanda berusaha menyelesaikan masalah Indonesia secepat mungkin Pada tanggal 27 Mei 1947 Belanda mengeluarkan tuntutan serta ultimatum yang harus dijawab pernerintah Indonesia dalam wakru 14 hari! Pokok-pokok tuntunan tersebut adalah sebagai berikut:
a) Memhenmk pemerintahan Ad interim bersama
b) Mengeluarkan mata uang bersama
c) Indonesia harus mengirirn beras ke daerah-daerah yang diduduki Belanda
d) Adanya "gendarmerie" yaitu pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga dapat
masuk ke wilayah RI
e) Penyelenggaraan dan pengawasan bersama atas barang ekspor impor
Pemerintah Indonesia menolak permintaan Belanda tersebut oleh karena itu Belanda melakukan agresi moliter pertama terhadap wilayah Indonesia yang diarahkan ke kota-kota besar di Jawa, serta daerah perkebunan dan minyak di daerah Surnatera pada tanggal 21 Juli 1947. Menghadapi agresi ini TNI mem b ang u n per ta ha nan dengan sistem dan taktikperang gerilya serta membatasi gerakan pasukan Belanda hanya pada kota-kota besar
Agresi militer pertama ini mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit namun Indonesia mendapatkan simpati dari dunia internasiona] berkaitan dengan agresi itu yaitu:
a) Australia dan India bereaksi ketas serta mendesak Dewan Keamanan PBB segera mem bah as rnasalah ini
b) Negara-negara Arab menjadi mantap untuk mengakui kedaualatan RI secata de jure.
c) Palang merah Malaya dan India mengirmkan bantuan obat-obatan yang diangkut pesawat Dakota dari Singapura namun pesawat tersebut jatuh oleh Belanda di Yogyakarta
d) Mesir mengecam tindakan Belanda dan dianggap sebagai ancaman perdamaian dunia Atas desakan dari wakil-wakil India dan Australia di PBB, olehnya Dewan Keamanan PBB dalam sidangnya tanggal 1 Agustus 1947 memerintahkan kedua negara mengadakan gencatan senjata. Pada tanggal 4 Agustus 1947 Indonesia dan Belanda sepakat mengadakan genjatan senjata. Untuk semenrara waktu pengawasan gencatan senjata dilakukan oleh "Komisi Konsulet" yang anggotanya para konsul jenderal negara-negara asing di Indonesia. Komisi konsuler melaporkan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa sesudah tanggal 4 Agustus 1947 pihak Belanda ternyata masih melakukanaksi militernya. Dengan memperluaS wilayahnya sampai dibentuknya garis demarkasi (garis Van Mook). Pada tanggal 12 Agustus 1947 Dewan Keamanan PBB memperkenalkan wakilnya dari Indonesia, Sutan Syahrir untuk memberi penjelasan pada forum rersebut. Sutan Syahrir mendesak PBB membentuk Badan Penengah untuk menyelesaikan masalah Indonesia-Belanda. Dewan Keamanan PBB merekoniendasikan pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) sebagai panitia jasa baik dalam mengakhiri sengketa tersebur. Keanggotaannya KTN berdasarkan kehendak masing-masing negara }rang bersengketa antara lain:
a) Australia (diwakili oleh Richard Kirby) ditunjuk oleh Indonesia
b) Belgia (diwakili oleh Paul Van Zeeland) ditunjuk oleh Belanda
c) Arnerika Serikat (diwakili oleh Dr. Frank Graham) ditunjuk oleh Australia dan Belgia 3) Per]an]ian Renville
Tindak lanjut dari terbentuknya KTN maka segera dilakukan perundingan antara In­donesia-Bel and a diatas sebuah kapal milik Amerika Serikat yang bernama USS Renville pada tanggal 8 Desember 1947. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri Amir Syarifildin sedang delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo (orang Indonesia yang memihak Belanda). Anggota delegasi Belanda didominasi oleh orang-orang Indonesia yang pro Belanda. Hal ini menunjukkan Belanda masih tetap berkeinginan rnenguasai Indo­nesia dengan politik adu domba.
Perudingan RenvilJe dilakukan pada tanggal 8 Desember 1942 sampai 17Januari 1948. Pokok-pokok isi perjanjian Renville antara lain:
a) Belanda tetap berdaulat atas wilayah RI sampai kedaulatanya diserahkan kepada RIS yang segera dibentuk
b) RIS sejajar dengan Belanda dalam Uni Indonesia-Belanda
c) Republik Indonesia merupakan negara bagian RIS
d) Pasukan Republik Indonesia yang berada di daerah kantong harus ditarik ke wilayah RI. Daerah kantong adalah daerah yang berada di belakang garis Van Mook.
4) Argesi Militer Belanda II dan pernbentukan PDR1
Krisis politik dan keamanan di Indonesia akibat pemberontakan -PKI Madiun di manfaatkan oleh Belanda untuk kembali menekan Indonesia. Pada tanggal 18 Desember 1948 Belanda secara sepihak membatalkan persetujuan genjatan senjata sekaligus menyarakan tidak terikat pada hasil-hasil Renville dan pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda rnelancarkan agresi milker yang kedua dengan menyerbu ibu kota Republik Indonesia Yogyakarta. Lapangan udara Maguwoharjo Yogyakarta diserbu pasukan Belanda bahkan kota Yogyakarta dengan mudah dikuasai. Presiden Soekarno-Moh.HatCa memilih ditawan oleh Belanda kemudian diasingkan ke Bangka. Para anggota kabinet berinisiatif untuk mengadakan sidang serta memutuskan untuk memberikan mandat kepada Menteri Kemakmuran Rakyat yaitu membentuk PDRI (Pemerintah Damrat Republik Indonesia). Apabila PDRI gagal dibenmk di Sumatera, maka agar A.A Maramis, L.N Palar dan Dr.Sudarsono untuk membentuk PDRI di India. Tujuan pernbentukan PDRI adalah dalam rangka menjalankan pernerintahan sehrna pimpinan nasional ditawan Belanda. Jadi meskipun pernerintahan di Yogyakarta tidak berjalan tetapi pernerintahan Republik Indonesia dijalankan oleh PDRI. Dengan terbentuknya PDRI di Bukit tinggi maka roda pernerintahan RI dapat berjalan.
Agresi Militer Belanda II rnendapat kencaman dunia internasional Burma (Myanrnar) dan India memprakarsai diselenggarakanya konferensi Asia untuk Indonesia di New Dehli-India tanggal 20-23 Januari 1949.
Agresi Militer Belanda ke-II dihadapi rakyat Indonesia dengan mengadakan serangan balik terhadap fasilitas komunikasi Belanda, merusak jalan kereta api serca menyerang konvoi pasukan Belanda. Puncak pcnyerangan adalah serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipinipin oleh letkol.Soeharto.Keberhasilan serangan Urnum 1 Maret 1949 telah sesuai dengan tujuan yaitu:
a) Internal:
Mendukung perjuangan secara diplornasi Menumbuhkan semangat perjuangan rakyat
b) Eskternal
Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan unuk
mengadakan penyerangan
Mematahkan moral pasukan Belanda 6) Perundingan Roem-Royen
Kecaman dunia internasional semakin keras atas Agresi Militer Belanda II kepada Indonesia. PBB berusaha rnenyelesaikannya melalui perundingan dengan mengganti KTN (Komisi Tiga Negara) menjadi UNCI (United National Commision for Indonesia). Tugas UNC1 di Indo­nesia adalah membantu melancarkan perudingan-perudingan untuk rnengurus pengembalian pemerincahan Republik Indonesia dan berhak membantu dengan menyampaikan usul-usul penyelesaian pertikaian In done si a-Belanda. Anggota UNCI adalah:
a) Critcley (Australia)
b) Herremans (Belgia)
c) Merle Cochron (Amcrika Serikat)
Atas prakarsa UNCI tersebut tanggal 7 Mel 1949 tercapai persetujuan Roem-Royen. Delegasi Indonesia dipimpin Moh.Rocm sedangkari delegasi Belanda dipimpin Dr.J.H Van Royen. Dalam perundingan tersebut Indonesia menyampaikan beberapa hal yaitu:
a) Pemerintah Indonesia mengeluarkan perintah rjenghentian perang gerilya
b) Pemerintahan Indonesia bersedia menghadiri Konferensi Meja Bundar
c) Bekerja sama dengan menjaga perdamaian dan stabilitas keamanan
Sedangkan pihak Belanda, menyampaikan pernyataan yang isinya:
a) Menyetujui pemerintah Rcpublik Indonesia kenibali ke Yogyakarta
b) Pembebasan tawanan politik
c) Menyetujui Rl sebagai bagian dari RIS
d) Segera meiaksanakan KMB
7) Konfercnsi Inter Indonesia
Sebelum diadakan konferensi Meja Bundar (KMB) pemerintah Republik Indonesia niengadakan koordinasi terlebih dahuJu dengan BFO (Bijenkomst Voor Federal Overleg), BFO merupakan negara-negara boneka buatan Belanda namun BFO menenang Agresi Milker Belanda II atas kota Yogyakarta.
Pada tanggal 19-22 Juli 1949 di Yogyakarta serta tanggal 31 Juli-2 Agustus 1949 di Jakarta dilaksanakan Konferensi Inter Indonesia yang menghasilkan kesepakatan sebagai berikut:
1) Pembentukan RIS
2) APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) adalah Angkatan Perang Nasional
3) Pertahankan negara adalah hak pemerintah RIS sedang negara bagian tidak mempunyai angkatan perang
8) KMB (Konferensi Mcja Bundar)
Konferensi Meja Bundar dilaksanakan pada tanggaJ 23 Agustus 1949 di kota Den Haag, Belanda. Delegasi Indonesia dipimpin Moh. Hatta, delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid II, sedang dekgasi Belanda dipimpin oleh Mr. Maarseveen. Sebagai penengah dari UNCI adalah Chrichley dari Australia.
Konfercnsi Meja Bundar berlangsung anrara tanggal 23 Agustus-2 November 1949 dengan hasil kesepakatan yaitu:
1) Belanda mengakui kedaulatan RIS
2) Dibentuk Uni Indonesia-Belanda
3) RIS mengembalikan hak milik Belanda dan mernberikan ijin baru terhadap perusahan-
pcrusahan Belanda di Indonesia
4) RIS rnembayar hutang-hutang pemerincah Hindia-Belanda
5) Masalah Irian Barat ditunda satu tahunb sesudah KMB
9) Pembentukan RIS
Sesuai dengan keputusan KMB di Den Haag, Belanda bahwa Indonesia rnenjadi negara Serikat. pada tanggal 14 Desember 1949 KNIP mengadakan sidang membahas hasil-hasil KMB dan berhasil menyepakati Undang-Undang Dasar RIS. Pada tanggal 16 Desember 1949 Ir.Soekarno dipilih .sebagai presiden dan Moh. Hatta sebagai Perdana Menteri RIS. Sementara Presiden Negara bagian RI dijabat oleh Mr.Assaat dengan Perdana Menteri Abdul Halim. Ibukota RIS adaJah Jakarta sedang ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta Kabinet RIS yang disusun oleh Perdana Menteri Moh Halta adalah zaken kabinet (kabinet kerja). Zaken kabinet yaitu kabinet yang menteri-menteririya mempunyai profesionalisme, kecakapan dan berdasarkan pada kepartaian atau golongan. Wilayah RIS terdiri atas 8 negara bagian yaitu:
Negara Republik Indonesia
Negara Jawa Timur
Negara Pasundan
Negara Madura
Negara Sumatera Timur
Negara Sumatera Selatan
Negara Indonesia Timur
Sembilan kenegaraan yang tegak berdiri sendiri (sembilan daerah yang akan dipersiapkan sebagai negara bagian yang berdiri sendiri).
10} Pengakuan Kedaulatan RI
Pada tanggal 23 Desember 1949 delegasi RIS yang dipimpin oleh Dts.Moh.Hatta dengan Sultan Hamid Algadric, Suono, Hadinoto, Dr.Snparmo., Dr Kusumaatmaja dan Prof.Dr.Supomo berangkat ke Belanda untuk menandatangani naskah pengakuan kedaulatan dari penierintah Belanda,
Upacara pengakuan kedaulatan pemerintali Belanda kepada Indonesia dilaksanakan tanggal 27 Desember 1949 di du'a tenipat yaitu:
a) Di Belanda
Yaitu Yuliana, Perdana Menteti Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mir.A.M.J.A Sassen serta ketua delegasi Indonesia Moh.Hatta menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
b) Di Jakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan wakil mahkota A.H.J.Lovink menandatangani naskah penyerahan kekuasaan. Pada tanggal yang sama di Yogyakarta dilaksanakan upacara penyerahan kedaulatan dari pemerintah RI (Soekarno kepada "RIS yang diwakih Mr.Assaat) 11) Perjuangan kembali ke Negara Kesatuan
Hasil keputusan KMB yang nienyepakati bahwa Indonesia berbenmk negera serikat ternyata berdampak pada disintegrasi bangsa, sejak berlangsungnya masa RIS tanggal 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950 kondidi politik pcmerintahan Indonesia tidak stabil, Dasar pembeniukan RIS hanya sebatas upaya kumpromi agar Belanda mengakui kedaulatan RI sedangkan mayoriras rakyar Indonesia tetap menghendaki i\KRI (Negara kesatuan Republik Indonesia), Pemerintah RI mengeluarkan Undang-Undang DaruratNo.l 1 tahun 1950 tentang tata oira perundangan susunan kenegaraan dari RIS kembali ke KNR1.
Menanggapi hal tersebut Negara RIS dan pemerintah RI mengadakan musyawarah tanggal 19 Mci 1950 dengan kesepakatan antara RIS danRI akan membentuk NKRI kembali sesuai dengan jiwa proklamasi. Selanjutnya dibentuk panitia yang menyusun konstitusi bagi NKRI. Tugas tetsebut selesai pada tanggal 20Juti 1950. Pada tanggal 15 Agustus 1950 naskah konstirusi negara kesatuan ditandatangani oleh presiden Soekarno dan Menteri kehakiman RIS, Prof.Supomo akhirnya pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi negara RIS dibubarkan kembali ke dalam NKRI dcngan konsdtusi UUDS 1950 (UUD Sememara 1950),

Tidak ada komentar: