Minggu, 14 September 2008

sejarah XII SMT I bab 1

1. Peristiwa-peristiwa Penting Sekitat Ptoklamasi
Peristiwa proklarnasi tidak bisa kita pisahkan dari peristiwa-perisriwa politis yang terjadi di Indonesia,
terutama terkait dengan keadaan atau posisi Jepang dalam perang Pasifik. Mulai pertengahan tahun
1944 Jepang mulai banyak mengalami kekalahan dari sekutu.
Semakin terdesaknya Jepang oleh sekutu, akhirnya memaksa pemerintah Jepang mengubah Hainan
politiknya terhadap wilayah-wilayah bawahan, termasuk kepada Indonesia. Sikap melunak tersebut
akhirnya ditunjukkan dengan memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia yang disampaikan
oleh perdana menteri Koiso.
Kondisi Jepang terus semakin terjepit, terlebih setelah dijatuhkannya bom atom sekutu di kota Hirosima
dan Nagasaki yang banyak memakan korban dari warga sipii. Meiihar kondisi tersebut ,KaisarJepang
(Hirohito) akhitnya Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Berita menyerahnya Jepang pada sekutu akhirnya sampai juga ke Indonesia, terutama dikalangan
kaum pemuda. Para oemuda akhirnya mendesak kepada Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan, namun keinginan rnereka tidak bisa diterirna.
Golongan muda akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945 mengadakan rapat di lernbaga Bakterozologi
di jalan Pengangsaan Timur. Hasil rapat tersebut Jntinya menghendaki agar kemerdekaan Indonesia
segera dilaksanakan tanpa campur tangan dari Jepang. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan
kepada Soekarno oleh wakil golongan muda yaitu Darwis dan Wikana. Dalam pertemuan tersebut
golongan muda sempat menyampaikan ancaman akan terjadi pertumpahan darah, namun ancaman
tersebut justru ditanggapi dengan keras oleh Soekarno dengan menyatakan betsedia dibunuh apabila
golongan muda tetap memaksanya.
Melihat perkembangan tersebut pada tangga 16 Agustus 1945 golongan rnuda membawa Soekarno
dan Hatta ke Rengasdengklok yang kemudiaan kita kenal sebagai pcristiwa Rengasdengklok golongan
muda berdalih bahwa hal tetsebut dilakukan untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh
Jepang.
Pcristiwa Rengasdengklok akhirnya berakhir setelah adanya jaminan dari Achmad Soebarjo bahwa
kemerdekaan Indonesia ak'an dilaksanakan selamhat-lambatnya tanggal 17 Agustus 1945.
2. Ptoklamasi Kemerdekaan
Setelah adanya jaminan datri Achmad Soebarjo, Soekarno- Hatta dan golongan muda akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan tiba di Jakarta pada tengah malam, sesampainya di Jakarta Soekarno dan Hatta menuju ke rurnah Mayor JenderalNaishimura untuk menyampaikan keinginan bangsa Indone­sia memproklamasikan kemerclekaannya, namun Nishimuta tidak mengijinkan adanya perubahan status quo di Indonesia.
Jawaban dari Nishimura tersebut akhitnya semakin membulatkan tekad Soekarno dan ronnbongan untuk segera mernptoklamasikan diri. Setelah dari rumah Nishimura, mereka kemudian tnenuju ke kediaman laksamana Maeda seorang kepala kantor penghubung angkatan laut Jepang. Di rumah Maeda Soekarno -Hatta dan Achamd Socbatjo yang disaksikan oleh golongan muda seperti Sukirrnan Sudiro dan BM Diah, menyusun teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dipilihnya rumah Maeda dengan rnaksud untuk menghindari kccutrigaan tentarajepang.
Teks proklamasi awalnya ditulis tangan oleh Soekarno dan setelah selesai Soekarno mengusulkan agar ditandatangani oleh seluruh yang hadir, namun atas usulan Soekarno naskah tersebut akhirnya hanya ditandatangani oleh Soekarno -Hatta atas nama bangsa Indonesia. Naskah tersebut akhitnya diketik oleh Sayuti Melik.
Pada keesokan hatinya proklamasi dilaksanakan di halaman rumah Soekarno di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Tepat pukul 10.00 wib Soekarno didampingi Moh. Hatta mernbacakan teks proklamasi yang didahului pidato singkat oleh Soekarno, seusai pembacaan proklamasi kemudian dilakukan pengibaran bendera merah putih oleh Sudanco Suhud dan Sudanco Latief Hendraningrat, Setelah pengibaran bendeta usai disampaikan juga kata sambutan oleh Suwinyo dan Dr. Murwardi dan selanjutnya berita ptoklamasi disampaikan kepada masyarakat melalui pamflet, selebatran, poster, spanduk, radio dan juga melalui utusan-utusan daerah yang ada di Jakarta.
3. Pembentukan Pemerintahan Indonesia dan alat Kelengkapan Negara a. Sidang PPKI
Saat ptoklamasi kemerdekaan dikumandangkan, bangsa Indonesia belum memiliki kmbaga kelengkapan negera yang harus dimiliki sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, maka sehari setelah proklamasi yaitu tanggal 18 Agustus 11J45 PPKI segera mengadakan sidangyangpettama, Hasil keputusan sidang PPKI tersebut adalah;
1) Mengesahkan UUD 1945
2) MemiliVi presiden dan wakil presiden yaitu, Soekarno dan Hatta
3) Menegaskan untuk sementara waktu, presiden dibantu oleh komite nasional Kemudiaan tanggal 19 Agusms 1945 PPKI mengadakan aidang yang kedua dengan hasik
1) Segera dibentuk KNIP
2) Membentuk 12 departemen dan menteri-menterinya
3) Wilayah Rl dibagi propinsi ]awa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Sulwesi, Sunda kecil dan Maluku. Ditetapkan puk 5 daerah istimewa yaitu Yogyakarta dan Surakarta
Sementara itu hasil rapat PPKI tanggal 22 Agustus 1945 menghasilkan tiga keputusan penting yang diumumkan Presiden Soekarno tanggal 23 Agustus 1945. Tiga keputusan tersebut adalah: 1) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat(KNIP) yang berpusat di Jakarta.
Komite Nasional Indonesia dibentuk dari tingkat pusat sampai daetah, pada tingkat pusat disebut KNIP sedang tingkat daerah disebut KNID (Komite Nasional Indonesia Daerah),
Anggota KNIP berjumlah 137orangyangdiresmikan tang gal 29 Agustus 1945. Tugas Komite
• ini adalah membantu tugas presiden sebelum terbentuknya MPR dan DPR. Pada Tanggal 16 Oktober 1945 diumumkan maklumat Wakil Presiden No.X yang berisi KNIP diserahi kekuasaan legislatif serra ikut menetapkan GBHN disamping sebagai Icmbaga untuk raembantu tugas-tugas presiden, KNIP diketuaj Kasman Singodimejo. Atas desakan Sutan Syahrir tanggal 3 Nopembr 1945 pemerintah mengeluarkan "maklumat poll tik" yangisinya:
a) Pemerintah mengijinkan lahirnya partai-partai politik karena partai politik dapat
menampung paham atau sispirasi masyarakat
b) Pemerintah berharap agar partai-partai politik tersebut terbentuk sebelum dilaksanakan
pemilihan anggota Badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946,
Dengan adanya maklumat tanggal 3 Nopember 1 945 tersebut, muncul beberapa partai politik yang berbeda ideologi seperti:
a) Partai Masyumi (idiolngi Islam)
b) PNI (IdiologS Nasional)
c) PKI (Idiologi Komunis)
d) Paitai Katholik dan Partai Kristen (Ideologi agama Nasrani)
Serat partai-partai lain yang tumbuh bagai jamur dimusim hujan. Sutan syahrir yang ditunjuk sebagai ketua Badan Pekerja KNIP pada tanggal 25-26 Nopember 1945 mengadakan rapat pleno anggota KNIP, namun hasil rapat rersebut terjadi penyimpangan yang pertama dalam pelaksanaan UUD 1945 yaitu mengubah sistem pemerintahan Indonesia dari Prcsidensiil ke dalam sis tern parlem enter.
2) Partai Nasional IndonesiafPNI)
Pada awalnya PNI dirancang sebagai partai tunggal namun dibatalkan dengan dikeluarkanya maklumat pemerintah tanggal 31 Agusus 1945 dengan alasan Indonesia bukan negara fasis dan akan menimbulkan perpecahan bangsa karena tidak semua tokoh setuju menjadi anggota PNI
3) Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Di awal kernerdekaan pemerintah belum rnemuruskan untuk membentuk tentara, Hal ini agar tidak mengundang kekuatan asing di Indonesia. Pemetintah hanya membentuk BKR yang fungsinya menjaga keamanan umurn. Kebijakan ini tidak memuaskan golungan pemuda yang telah membentuk kelompok politik pada jaman Jepang. Gotongan pemuda mengusulkan agar dibentuk tentara nasional namun ditolak pemerintah, Akhirnya kelompok pemuda membentuk badan-badan petjuangan yang disebut Komite Van Aksi pimpinan Adam Malik dan Sukarni. Komite Van Aksi terdiri dari API (Angkatan Pemuda Indonesia), Barisan Rakyar Indonesia (BARA) dan BBI (Barisan Buruh Indonesia), Badan-badan perjuangan kcmudian
• dibentuk di seluruh Indonesia seperti Hizbullah, Sabililah, Barisan Benteng, Barisan Pemada Indonesia (BPI) dan Iain-lain.
b. Proses Pembentukan TNI
Badan keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pemerintah dalam sidang PPK1 tanggal 22 Agustus 1945 hukanlah organisasi milirer yangresmi. BKR berada di bawah KNIP tidak berada di bawah presiden sebagai Panglima tertinggi angkatan perang (UUD'45) pasal 10). Pada tanggal 29 September 1945 pasukan sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Nertherlands East Indies) datang ke Indonesia dengan diboncengi N1CA (Netherlands Indies Civil Administration). Kedatangan sekutu menimbulkan ketengangan dengan rakyat Indonesia karena NICA akan kembali menegahkan kolonialisme, akhirnya pemerintah mengeluarkan maklumat pemerintah tanggal 5 Oktober 1945 yang berisi tentang dibentuknya organisasi ketentaraan tyang bernama TKR (Tentara Keamanan Rakyat), Supriyadi (peminpin perlawanan PETA di Blitar) diangkat sebagai menteri keamanan rakyat, namun Supriyadi belum juga muncul sejak peristiwa pemherontakan PETA di Blitar, Akhirnya Panglima Divisi V Banyumas yaitu Sudirman dipilih sebagai pimpinan tertinggi TKR dalam konfrontasi TKR di Yogyakarta tanggai 12 Nopember 1945. Sedang kepala staf dipilih Urip Sumoharjo, namun TKR memperbolehkan berdirinya laskar-laskar sebab hak dan kewajiban bela negara bukan monopoli tentara. Pada tanggal 18 Desember 1945 pemerintah mengangkat Sudirman sebagai Panglima Besar sedang Urip Sumoharjo diangkat sebagai kepala staf TKR.
Tanggal 1 Januari 1946 pemerintah mengubah Tentara Keamanan Rakyat menjadi Tentara Keselamatan Rakyat namun tanggal 26 Januari 1946 nama tersebut dirubah lagi menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia) kemudian tanggal 13 Juni 1947 TRI digand menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia)

Tidak ada komentar: